Sosok Eda Steven Lalung (Pangkalima Bangkirayen) yang Bela Ida Dayak, Tantang Pesulap Merah

IMG-20230927-WA0046

jelajahkalimantannews.com, Banjarmasin – Popularitas Ida Dayak berhasil menyeret sejumlah nama, salah satunya Eda Steven Lalung.

Diketahui, Eda Steven Lalung merupakan salah seorang pendukung Ida Dayak.

Nama Eda Steven Lalung kini disandingkan dengan sosok Pesulap Merah atau Marcel Radhival.

Hal itu usai Eda Steven Lalung secara terbuka menyatakan mendukung Ida Dayak.

Dirinya bahkan memberikan semangat kepada ahli pengobatan alternatif yang bernama asli Ida Andriani tersebut.

“Saya dukung apa yang dilakukan apa yang dikerjakan Ibu Ida, apapun yang orang lain katakan selama itu dia menjalankan dengan yang betul,” ujarnya.

Melansir TribunnewsBogor.com, kemudian ia pun mengajak bertemu Pesulap Merah usai viral soal pernyataannya terhadap Suku Dayak.

Saat itu Pesulap Merah menantang para dukun dari manapun, baik dari Dayak maupun daerah lainnya untuk menyantet dirinya.

Kemudian Eda Stevan Lalung pun mengajak Pesulap Merah bertemu untuk bercerita.

Hal itu dianggap netizen sebagai jawaban dari tantangan Pesulap Merah.

Namun ternyata saat berbicara di telepon, keduanya pun mengaku tak memiliki masalah apa pun.

Malahan mereka akan bertemu secara langsung untuk membahas soal Suku Dayak yang tidak ada hubungannya dengan perdukunan dan ilmu santet lainnya.

Lantas, Siapa Sosok Eda Stevan Lalung? 

Eda Stevan Lalung ini merupakan warga Bangkirayen Suku Dayak Maanyan Kalimantan Tengah.

Sama seperti Ida Dayak, ia juga mewarisi ilmu pengobatan dari leluhurnya.

“Saya pengobatan alternatif, tapi untuk penyakit-penyakit yang memang diyakini bukan penyakit rumah sakit,” jelasnya dilansir dari Youtube PESULAP MERAH OFFICIAL, Rabu (12/4/2023).

Saat melakukan pengobatan, Eda Stevan juga kerap melakukan tarian seperti yang dilakukan oleh Ida Dayak.

Namun menurutnya, ia selalu menggunakan gelang besi saat menari.

Gelang besi itu, kata dia, merupakan warisan turun temurun dari leluhurnya.

Ada pula video saat dirinya melakukan pengobatan dan menari-nari menggunakan pakaian khas Dayak lengkap dengan gelang besi dan taring-taring miliknya.

“Salam NKRI salam Dayak maanyan ini tariyan pengubatan yg d yakini kami suku Dayak maanyan wadiyan bawo#slam dayak,” tulisnya di video yang diunggah di TikTok tersebut.

Selain untuk pengobatan, ia juga sering mengadakan ritual untuk acara pisah sambut kapolres atau kapolda di Kalimantan.

Eda Steven juga di akun Instagramnya tampak memiliki dua orang anak.

Di mana anak sulungnya merupakan anggota TNI yang berdinas di Jakarta.

“Kebetulan anak saya juga dinas di Jakarta, TNI, anak yang paling tua,” katanya.

Ia juga sering diminta untuk menemani saudara atau rekannya untuk menjaga mereka.

“Kemarin itu ke Tanjung Priok ada saudara mau beli kapal dari Iran, katanya di Tanjung Priok ini ngeri-ngeri sedap makanya minta ditemani,” kata dia.

Selain itu, di akun Instagramnya, ia juga kerap memposting berbagai kegiatannya.

Bukan cuma memberikan pengobatan alternatif, ia juga kerap membagikan kegiatan karate.

Mulai dari dirinya, anak pertamanya hingga anak perempuannya yang kerap menjuarai karate di berbagai tempat.

Tampaknya Eda Stevan juga merupakan guru atau pelatih karate.

Dirinya juga sering membagikan video atau foto dirinya saat berada di Polda Kalteng dan lokasi lainnya.

Di sana ia tampak melakukan ritual dengan tari-tarian.

Kini Jadi Saudara

Pesulap Merah melalui akun Instagram @marcelradhival1 juga membeberkan pertemuannya dengan Eda Steven Lalung.

“Alhamdulillah akhirnya sudah berhasil tersambung dan ngobrol dengan Pak @edastevenlalung , tapi sayangnya beliau udah balik lagi ke Kalimantan Tengah karena kemarin ke Jakarta lagi liburan dan berkunjung ke rumah saudaranya aja,” kata Marcel Radhival dalam caption.

Lebih lanjut, dirinya memiliki hubungan yang baik dengan Eda Steven Lalung. Bahkan, mereka kini telah menjadi saudara.

“Pak Eda justru setuju dengan semua pernyataan saya tentang ida dayak yang saya bahas di ILMU MERAH, beliau ngajak ketemu untuk memperkenalkan adat/budaya dayak agar tidak dipandang seram atau dipandang menakutkan oleh Masyarakat.”

Dulu difitnah menghina pencak silat, akhirnya banyak saudara dari pencak silat.

Sekarang difitnah dan diadu domba dengan orang dayak/kalimantan, jadi punya saudara orang dayak/kalimantan. Alhamdulillah.”

Kemudian Pesulap Merah menegaskan bahwa ia siap melakukan pembuktikan dengan para dukun kapan saja.

“Oiya kalo ada dukun santet / guna-guna / pagar goib / transfer penyakit, dll yang mau pembuktian, SAYA SELALU SIAP. Mau dukun kalimantan, dukun bali, dukun banyuwangi, dukun jakarta, dll = I AM READY.”

Sempat Bahas Praktek Pengobatan Ida Dayak

Sebelumnya, Pesulap Merah viral setelah membahas soal Ida Dayak.

Mengutip TribunnewsBogor.com, melalui Youtube-nya Pesulap Merah Official, Marcel Radhival menjelaskan bahwa dirinya mau membahas Ida Dayak lantaran banyaknya fitnahan dan berita hoax yang menyinggung namanya.

“Banyak banget channel dan berita hoax terkait saya mengenai Ida Dayak, nah kali ini saya baru mau membahas Ibu Ida Dayak,” ungkapnya.

Menurut Pesulap Merah, apa yang dilakukan Ida Dayak ini adalah hal yang biasa seperti ahli pijat patah tulang kebanyakan.

Demikian pula dengan Minyak Bintang yang katanya sakti, ternyata hanya minyak biasa.

“Ibu Ida Dayak ini dulu pernah melakukan trik dukun. Dimana, minyak oles yang digunakannya diklaim bisa mengeluarkan darah kotor. Itu hanya trik, dan ini penipuan,” sebut Pesulap Merah.

Terkait trik yang dilakukan Ida Dayak ini, Pesulap Merah memperingatkan Ida Dayak supaya tidak lagi mempraktekkan trik tersebut.

Pesulap Merah pun mengancam, akan menggerebek praktik Ida Dayak.

“Jangan lagi pakai trik itu ya Ibu Ida, tobatlah bu,” pinta Pesulap Merah.

Pesulap Merah juga membongkar trik Ida Dayak ketika melakukan trik dukun.

Dimana, minyak yang dioleskannya pada tubuh pasiennya ternyata hanya minyak yang berwarna merah dan menyerupai darah.

“Trik itu sudah pernah saya bongkar. Pesulap Merah tidak pernah asal ngomong, melainkan ada buktinya. Ini saya tunjukkan bukti,” katanya sembari mencoba mempraktikkan apa yang dilakukan Ida Dayak. (Berbagai Sumber)