Menuju Kedaulatan Energi Nasional: Pemerintah Mantapkan Swasembada, Keadilan Listrik, dan Akselerasi Energi Hijau

Screenshot_2025-10-05-14-10-57-77_1c337646f29875672b5a61192b9010f9~2

Jelajah Kalimantan News, Jakarta – Pemerintah Indonesia terus memperkuat komitmennya mewujudkan Energi Berdaulat untuk Indonesia Kuat melalui strategi menyeluruh yang mencakup tiga fokus utama: swasembada energi dari hulu ke hilir, pemerataan listrik sebagai energi berkeadilan, serta akselerasi energi hijau menuju masa depan berkelanjutan.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan, kedaulatan energi merupakan fondasi penting bagi ketahanan nasional di masa depan. “Kita memiliki potensi energi yang besar, mulai dari fosil hingga energi baru dan terbarukan (EBT). Tugas kita adalah mengelolanya secara mandiri dan efisien agar rakyat bisa merasakan manfaatnya,” ujarnya di Jakarta, Minggu (5/10).

Melalui langkah swasembada energi, pemerintah terus memaksimalkan pemanfaatan sumber daya energi primer domestik. Tujuannya jelas mengurangi ketergantungan terhadap impor dan memperkuat ketahanan energi nasional.

Transformasi energi juga dilakukan hingga ke sektor hilir melalui penerapan gaya hidup elektrifikasi, seperti penggunaan kendaraan listrik, kompor induksi, serta efisiensi energi di industri. “Kemandirian energi dimulai dari kesadaran masyarakat dalam menggunakan energi yang bersih dan efisien,” tambah Menteri ESDM.

Tak hanya di kota besar, pemerintah juga memastikan energi berkeadilan menjangkau wilayah 3T (terdepan, tertinggal, dan terluar). Melalui program elektrifikasi desa dan pembangunan pembangkit energi lokal, kini semakin banyak masyarakat di pelosok yang menikmati listrik.

Akses listrik ini berdampak nyata terhadap peningkatan ekonomi, pendidikan, dan layanan kesehatan. “Listrik bukan hanya soal penerangan, tapi pintu kemajuan. Dengan listrik, anak-anak bisa belajar lebih baik, UMKM bisa tumbuh, dan fasilitas kesehatan makin modern,” tegasnya.

Sementara itu, upaya akselerasi energi hijau juga terus digenjot. Pemerintah membangun sistem kelistrikan rendah emisi dengan memperluas pemanfaatan EBT seperti tenaga surya, air, angin, dan biomassa. Integrasi teknologi pintar dan elektrifikasi lintas sektor pun menjadi bagian dari peta jalan menuju net zero emission tahun 2060.

“Energi hijau bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. Kita ingin memastikan transisi energi berjalan adil, terjangkau, dan berkelanjutan,” tutup Menteri ESDM.

Dengan langkah terarah dan partisipasi seluruh elemen bangsa, Indonesia kini berada di jalur yang kuat menuju kedaulatan energi nasional energi yang berkeadilan, berdaya saing, dan berkelanjutan untuk seluruh rakyat. (Nd_234)

 

 

You cannot copy content of this page