Polri Bongkar Lab Narkoba Senilai Rp 1,5 Triliun di Bali, Selamatkan 1,4 Juta Jiwa dari Ancaman

IMG-20241119-WA0043

JELAJAH KALIMANTAN NEWS, BALI – Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri berhasil mengungkap jaringan produksi narkoba terbesar di Indonesia yang beroperasi dari sebuah vila di Jimbaran, Bali. Laboratorium hashish tersebut disita bersama barang bukti senilai Rp 1,5 triliun, yang berpotensi menyelamatkan 1,4 juta jiwa dari ancaman penyalahgunaan narkoba.

Kepala Bareskrim Polri, Komjen Pol Drs. Wahyu Widada, M.Phil., menyebut pengungkapan ini sebagai bukti komitmen Polri dalam memberantas narkoba hingga ke akarnya. “Ini adalah pengungkapan pertama laboratorium hashish di Indonesia. Kami akan terus berupaya melindungi generasi bangsa dari bahaya narkoba,” ujar Wahyu dalam konferensi pers, Selasa (19/11).

Dalam penggerebekan tersebut, barang bukti yang disita meliputi 18 kg hashish kemasan silver, 12,9 kg hashish kemasan emas, 35.000 butir pil Happy Five, serta bahan baku untuk memproduksi lebih dari 2 juta pil narkoba. Para pelaku diketahui menggunakan sistem distribusi modern berupa pods untuk vaping yang dimodifikasi, dengan target konsumen kalangan muda.

Jaringan ini dikendalikan oleh seorang WNI berinisial DOM yang kini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). DOM berencana mengedarkan narkoba secara besar-besaran menjelang Tahun Baru 2025. Empat tersangka lainnya berinisial MR, RR, N, dan DA telah diamankan dan dijerat dengan ancaman hukuman berat, termasuk hukuman mati dan penjara seumur hidup.

Polri mengajak masyarakat untuk tetap waspada terhadap modus peredaran narkoba yang semakin canggih, dan melaporkan aktivitas mencurigakan demi mencapai Indonesia Bebas Narkoba. (Humas/Nd_234)

 

You cannot copy content of this page