Viral! Pamer Inex di Medsos, 5 Remaja Ditangkap Polisi

jelajahkalimantannews.com, Batam– Lima remaja di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau (Kepri) ditangkap polisi karena terlibat penyalahgunaan narkoba. Mereka ditangkap usai unggahan video pamer ekstasi atau Inex viral di media sosial.

Dilansir detik.com, Kasat Narkoba Polres Karimun, AKP Arsyad Riyandi mengatakan kelima orang remaja itu diamankan pada Rabu (21/4). Mereka diketahui membuat konten seolah membeli narkotika jenis ekstasi di sebuah tempat hiburan malam.

“Kelimanya remaja itu diamankan pada Rabu(21/6) kemarin, dan langsung kami mintai keterangan,” kata AKP Arsyad Riyandi, Jumat (23/6/2023).

Kelima remaja selain dimintai keterangan atas postingan video ekstasi, mereka juga dilakukan pemeriksaan urine. Hasilnya satu dari kelima remaja tersebut positif psikotropika.

“Kita lakukan pengecekan menggunakan alat urine check, satu orang positif psikotropika bukan narkotika. Jika pengguna ekstasi harusnya positif narkotika,” ujarnya.

Polisi kemudian untuk memastikan kelima remaja itu kemudian dilakukan pengecekan kembali di RSUD Karimun. Hasil pemeriksaan tersebut juga sama seperti pemeriksaan menggunakan alat tes urine kepolisian.

“Untuk memastikan apakah mereka pengguna ekstasi atau tidak kita lakukan pengecekan di laboratorium RSUD . Pengecekan itu untuk meyakinkan apakah alat kami salah atau tidak dan hasilnya juga sama seperti menggunakan urine test,” ujarnya.

Arsyad menyebutkan bahwa remaja yang positif psikotropika itu, pada Kamis diserahkan ke BNN Karimun. Ia nantinya akan menjalani proses rehabilitasi.

“Karena tidak ada barang bukti remaja yang positif psikotropika itu kita serahkan ke BNN untuk rehabilitasi. Untuk 4 remaja lainnya kita berikan pembinaan dan kita pulangkan. Remaja yang positif psikotropika ini bukan pemilik akun,” ujarnya.

Arsyad mengatakan pemeriksaan terhadap kelima remaja itu dilakukan hingga menelusuri lokasi yang diduga menjadi tempat pembelian ekstasi. Namun hasil penelusuran tersebut tidak ditemukan narkotika tersebut.

“Kita lakukan penelusuran dimana mereka mengambil video juga sudah kita telusuri. Namun tidak kita temukan,” ujarnya.

Arsyad mengimbau kepada masyarakat agar bijak dalam menggunakan media sosial. Karena menurutnya jika informasi yang disebarkan tidak benar bisa merugikan diri sendiri.

“Bijaksana lah dalam menggunakan media sosial. Karena itu dapat merugikan diri. Jangan demi konten dan meningkatkan follower membuat hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain,” ujarnya. (***)

No plagiat